Adab Bercanda dalam Islam

Bercanda atau bergurau tidak dilarang dalam Islam. Hukum asal perkara ini adalah boleh, bahkan terkadang menjadi sunnah jika ada maslahatnya, seperti mengakrabi seseorang dan menghangatkan suasana ukhuwah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pernah bercanda bersama sahabatnya. Namun, tentu candaan beliau berada di dalam koridor adab Islam. Berikut ini adalah beberapa adab dalam bercanda:

1. Tidak berdusta.

2. Tidak menakut-nakuti, seperti menyembunyikan barang teman agar dikira hilang, mengunci temannya di dalam kamar, dan lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda yang artinya,

“Janganlah seseorang dari kalian mengambil tongkat saudaranya baik bergurau atau serius. Barangsiapa mengambilnya hendaknya dia kembalikan.” (HR. At-Tirmidzi, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

3. Tidak menjelek-jelekkan.

4. Tidak dibumbui ghibah (membicarakan keburukan orang lain yang tidak ada di tempat tersebut).

5. Jangan terlalu sering. Ulama mengatakan bahwasanya terlalu sering tertawa menyebabkan kebodohan dan kedunguan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pun telah menjelaskan,

“Janganlah banyak bercanda karena bercanda mematikan qalbu.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

Inilah aturan Islam yang mulia, tidak meninggalkan satu pun perikehidupan kecuali telah diatur dengan indah. Demikianlah, Islam telah disempurnakan oleh Dzat Yang Maha Bijaksana dan Maha Adil sebelum mewafatkan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wassalam.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Penulis: Abdurrahman

Sumber: Majalah Tashfiyah edisi 03 vol. 01 1432 H – 2011 M, dalam artikel ‘Dusta dalam Canda’ hal. 70.

Tinggalkan komentar